Ads Right Header

Buy template blogger

REFRENSI RENUNGAN : MALAM KUDUS MARI MENYAMBUT RAJA DAMAI

Oleh : Ev Adolof Elisa Gobail


Nabire, KawasanPuplik.Com | Renungan Malam kudus Singkat yang Menarik untuk Renungan tentang  Mari Menyambut Raja Damai  Yang Mendamaikan  Dalam kehidupan nya  Baik Secara Yasmani Maupun Rohani.


Renungan Natal menjadi salah satu renungan yang bisa membersihkan hati umat Kingmi Dalam Perayaan ini . 
Natal dirayakan setiap tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Umat Tuhan pun agar melakukan ibadah Dan Pengahafalan Ayat Dalam  perayaan Natal. Beberapa referensi Renungan Natal.


1. Lahirnya Yesus Sang Mesias" 


Hari ini, 25 Desember 2022 kita merayakan Natal bersama.  Yesaya 9 : 5, "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."
Ayat ini menubuatkan kelahiran Yesus Sang Mesias,
Kisah Para Rasul 4:12 berkata bahwa keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. Hanya di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.


A    TUGAS YESUS SEBAGAI MESIAS
Yesus Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Yesus adalah Mesias yang artinya Juruselamat. Kata 'Mesias' hanya dipakai untuk Allah, tidak pernah dipakai untuk manusia atau pekerjaannya. Nabi Yesaya mencatat empat nama yang menandai tugas Yesus sebagai Mesias :
1. Penasihat yang Ajaib. Sebagai Penasihat, maka Tuhan Yesus akan menyingkapkan rencana keselamatan yang sempurna & menunjukkan pada kita jalan untuk mendapatkan hidup yang kekal.


2.  Allah yang Perkasa. Di dalam Yesus selaku Mesias, seluruh kepenuhan ke-Allahan akan berdiam secara jasmani, sebab Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.


3.   Bapa yang Kekal. Yesus datang bukan hanya untuk memperkenalkan Bapa Surgawi, tetapi Ia juga akan bertindak sebagai Bapa kepada umat-Nya secara kekal. Ia penuh belas kasihan. Ia mengasihi, melindungi & menyediakan kebutuhan anak-anak-Nya.


4.  Raja Damai. Yesus disebut Raja Damai karena hanya Tuhan Yesus yang bisa mendamaikan manusia dengan Allah. Mengapa manusia harus didamaikan dengan Allah? Sebab semua orang telah berbuat dosa & kehilangan kemuliaan Allah. Dosa membuat kita menjadi seteru Allah. Upah dosa adalah maut, mati kekal selama-lamanya, tempatnya di neraka. 



Bagaimana Tuhan Yesus mendamaikan manusia dengan Allah ? 2 Korintus 5 : 21 berkata, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi oleh karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." Yesus yang tidak mengenal dosa dijadikan dosa oleh karena kita. Artinya, Yesus mati menggantikan kita. Kita yang sebenarnya harus mati, tetapi Dia menggantikan kita supaya setiap orang yang percaya pada-Nya dibenarkan oleh Allah, artinya didamaikan dengan Allah. Tuhan Yesus sebagai Raja Damai juga memberi kita damai sejahtera berlimpah-limpah yang sangat kita perlukan pada masa  Depan. Yesaya 48 : 18 "Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti."
Kunci untuk mendapat damai sejahtera berlimpah-limpah yang Tuhan Yesus sediakan adalah memperhatikan perintah Tuhan & hidup menurut kehendak-Nya. Karena itu, bacalah Alkitab setiap hari, renungkan, lakukan, dan bersaksi.


B  . MENYAMBUT KEDATANGAN-NYA


Pada waktu Tuhan Yesus lahir ke dunia, ada beberapa peristiwa yang mengajarkan kita bagaimana seharusnya menyambut kedatangan Tuhan : Peristiwa pertama, dalam Lukas 2 : 8 – 12, yaitu yang dilakukan oleh para gembala. Pada waktu para gembala menjaga ternak di waktu malam, tiba-tiba mereka didatangi malaikat Tuhan, dan kemuliaan Tuhan meliputi mereka. Mereka sangat ketakutan. Malaikat berkata, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.


Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.


Mereka tidak mengerti apa yang dikatakan malaikat, tetapi mereka taat pergi ke Betlehem, di kota Daud, untuk menjumpai Sang Mesias. Di sini kata kuncinya adalah ketaatan.


Peristiwa kedua, dalam Lukas 2 : 13 – 14, yaitu adanya nyanyian para malaikat & bala tentara surgawi yang memuji Allah, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Di sini kata kuncinya adalah doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam.


Peristiwa ketiga, dalam Matius 2 : 11 bagian a, yaitu waktu orang Majus sujud menyembah Sang Mesias. Di sini kata kuncinya adalah sujud menyembah. Peristiwa keempat, dalam Matius 2 : 11
b, orang Majus membuka tempat harta bendanya & mempersembahkan emas, kemenyan serta mur.


Di sini kata kuncinya adalah mempersembahkan emas, kemenyan dan mur.
Oleh karena Natal berbicara tentang kedatangan Tuhan Yesus yang pertama ke dunia ini, maka hari-hari ini pun kita sedang menunggu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Sesuai empat peristiwa pada waktu menyambut kedatangan-Nya yang pertama, maka ada empat hal yang harus kita lakukan untuk menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali.


KETAATAN. 


Tuhan Yesus memberitahukan bahwa kedatangan-Nya kedua kali akan terjadi setelah Injil Kerajaan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa. Karena itu, kita yang merindukan kedatangan-Nya pasti sungguh-sungguh menyelesaikan Amanat Agung. Pentakosta Ketiga memberi kita kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus. Menurut kalender Ibrani,  menggambarkan mulut, dan angka satu merupakan permulaan yang baru.
Yohanes 1 : 1 "Pada mulanya adalah firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah.


Kita diingatkan, untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, harus hati-hati dengan mulut & perkataan kita, termasuk menjelekkan atau menghakimi orang lain, kata-kata kotor & hoaks. Tetapi, biarlah yang keluar dari mulut & perkataan kita adalah firman Tuhan. Matius 12 : 36 – 37 berkata bahwa setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya di Hari Penghakiman. Karena itu, hati-hatilah dengan ucapan, perkataan & apa yang kita
DOA, PUJIAN, PENYEMBAHAN DALAM  SIANG DAN MALAM. 


Ini berbicara Daud, Menara Doa, serta keintiman dengan Tuhan. Orang yang hidupnya intim dengan Tuhan pasti merindukan kedatangan-Nya. Sesuai 2 Timotius 4 : 8, maka orang yang merindukan kedatangan-Nya akan mendapatkan mahkota kebenaran.


SUJUD MENYEMBAH. 


Sujud menyembah Tuhan Yesus artinya dengan segenap hidup kita melakukan segala kehendak Tuhan. Jadi, segala sesuatu yang kita lakukan kalau menyenangkan hatinya Tuhan itu artinya kita sujud menyembah Tuhan.
Kisah Para Rasul 13:22 berkata bahwa tentang Daud Allah telah menyatakan : "Aku telah mendapatkan Daud bin Isai seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." Daud seorang yang berkenan di hati-Nya karena melakukan segala kehendak Tuhan pada zamannya. Artinya, Daud sujud menyembah. Saya rindu Tuhan berkata ke saya, "Aku telah menemukan   orang yang berkenan di hatiku dan melakukan kehendak-Ku." Apakah Saudara merindukan hal yang sama seperti yang saya rindukan?

MEMPERSEMBAHKAN EMAS, KEMENYAN DAN MUR. Sesuai yang ditulis dalam Alkitab, maka kita akan berbicara arti-arti rohaninya :
Emas berbicara tentang kekudusan atau kemurnian. Sikap, tindakan & ucapan kita harus kudus. Sebab tanpa kekudusan, tidak ada seorang pun akan melihat Tuhan.
2 Petrus 3 : 10 – 14  "Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia."
Emas dikaitkan dengan kekayaan, kesuksesan & kekuasaan. Kebanyakan motivasi orang yang bekerja atau berusaha adalah mendapat ketiga hal ini untuk diri sendiri, tetapi kita diminta untuk mempersembahkan semuanya itu ke Tuhan sehingga kita tidak akan cinta uang, tidak sombong, & tetap mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri.
Emas juga berbicara sesuatu yang mahal harganya. Saya tidak tahu apa yang mahal bagi Saudara. Mungkin uang, waktu yang kita punya, atau harga diri.


Tuhan mau semuanya itu dipersembahkan kepada Dia. Abraham diminta mempersembahkan Ishak, anaknya yang tunggal, yang sangat berharga & dikasihinya, serta didapatkan pada masa tua. Abraham lulus ujian ketika rela mempersembahkan Ishak, lalu Tuhan memberkati Abraham beserta keturunannya berlimpah-limpah.
Kemenyan berbicara tentang korban. Sesuai Roma 12 : 1, kita diminta mempersembahkan tubuh ini sebagai korban yang hidup & berkenan kepada Tuhan, itulah ibadah kita yang sejati. Kita harus hidup bagi Tuhan, menyembah Dia, menaati Dia, menentang dosa, membela kebenaran, menolak & membenci kejahatan, melakukan pekerjaan yang baik untuk orang lain seperti yang dilakukan Tuhan Yesus, mengikuti Dia, melayani Dia, hidup dipenuhi serta sesuai pimpinan Roh Kudus. Hidup kudus & berkenan kepada Tuhan artinya memisahkan diri dari dunia & makin intim dengan Dia.
Jadi, untuk hidup kudus & berkenan kepada Tuhan, kita harus berkorban. Korban itu sesuatu yang menyakitkan bagi kedagingan kita. Tidak benar kalau menjadi orang Kristen yang santai,  bisa berbuat apa saja dan tetap masuk surga.
Kemenyan juga berbicara tentang persembahan yang menyenangkan hati Tuhan.
Kemenyan juga berbicara tentang doa. Doa yang dilakukan setiap waktu dalam roh dengan tidak putus-putusnya untuk orang kudus. Ini merupakan senjata Allah untuk melawan tipu muslihat Iblis. Hari-hari ini, kita sedang memasuki masa peperangan rohani dahsyat untuk merebut jiwa-jiwa dari tangan si Iblis.


Mur berasal dari bahasa Ibrani 'mor' dan bahasa Yunani 'smurna' yang artinya pahit. Ibrani 12 : 15 berkata, "Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang." Jangan sampai punya akar yang pahit. Amsal 4 : 23 berkata, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.


Kita mau hidup kekal selama-lamanya, atau mati kekal selama-lamanya, itu tergantung pada hati kita. Kalau hati kita kotor oleh akar pahit, maka akan mati kekal. Kalau mulai muncul akar pahit, cepat datang ke hadapan Tuhan Yesus, serahkan, bertobat, & minta ampun karena selama ini menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, maka kita akan selamat.


Mur juga berbicara tentang pengurapan. Salah satu bahan untuk membuat minyak urapan adalah mur. Pengurapan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita harus dikembalikan ke Tuhan, bukan untuk popularitas, mencari kekayaan atau kepentingan-kepentingan lainnya.



Kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat-sangat dekat. Mari mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali dengan melakukan empat hal di atas, yaitu ketaatan; doa, pujian, penyembahan dalam unity siang & malam; sujud menyembah Tuhan Yesus; serta mempersembahkan emas, kemenyan & mur.


"Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem" (Mat. 2:1). Yesus lahir sebagai Roti Hidup di Betlehem (rumah roti). Yusuf dan Maria berasal dari Nazaret—jauh dari Betlehem. Karena ada sensus yang diadakan kaisar Augustus, maka mereka harus ke Betlehem dan Tuhan yang mengizinkannya, sebab kalau tidak, Yesus tidak lahir di Betlehem! Penginapan waktu itu tidak banyak dan Maria sedang hamil tua sehingga tidak kebagian dengan mereka-mereka yang lebih cepat sampai ke Betlehem. 


Yang membuat kita bangga dan hidup karena Yesus mau lahir, mati dan bangkit bagi kita. Orang-orang Majus berasal dari Babel, bukan orang kristen; Papua pun akan mengalami penuaian besar, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil!


"Dan bertanya-tanya: 'Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia'" (Mat. 2:2). Orang Majus datang dari Babel ke Betlehem tidak ribut, artinya jika ingin ada terobosan, maka harus ada supaya ada kehadiran dan kuasa Tuhan. Jangan ada perpecahan, harus satu hati,
maka hidup kita akan mengalami terobosan. Tuhan dapat memakai berbagai cara memberitahu mereka, artinya minta tanda kepada Tuhan dengan berdoa sehingga ada terobosan memasuki tahun 2022 Berjalan selalu bersama dan di dalam Tuhan, selalu peka sehingga hidup kita mengalami pelipatgandaan.
"Mereka berkata kepadanya: 'Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel'" (Mat. 2:5-6). Ayat ini benar karena sampai hari ini banyak orang datang ke Betlehem. Arti rohaninya, saat usaha kita tetap kecil, tetaplah setia sama Tuhan, maka pada saatnya akan mengalami pelipatgandaan.


"Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: 'Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia'" (Mat. 2:7-8). Herodes tidak tulus karena menanyakan secara diam-diam dan menyelidiki, artinya jangan percaya dengan orang-orang yang bermulut manis, tetapi berhati busuk. Mungkin akan ada banyak orang seperti itu di tahun 2020, oleh karena itu kita harus selalu bersama Tuhan. "Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain" (Mat. 2:12), artinya Tuhan akan meluputkan kita dari bahaya dan tertipu dari orang-orang yang demikian.



"Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada" (Mat. 2:9). Dalam setiap pergumulan kita, pasti Tuhan akan menolong dan akan ada pelipatgandaan dalam hidup kita di tahun 2023

"Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur" (Mat. 2:10-11). Kita yang sudah diselamatkan, harus menjadi berkat dan memuliakan Tuhan. Orang Majus tidak peduli apa yang mereka akan bawa, tetapi mereka datang untuk menyembah Tuhan dan bersukacita melihat Dia. Jadi, berikan dengan sukacita dan yang terbaik karena sudah melihat kebesaran-Nya.


Di tahun 2023 kita harus selalu bersama Tuhan, peka dan melihat tanda yang dari Tuhan, memberikan persembahan yang terbaik serta membagikan sukacita kepada sesama sehingga nama Tuhan dipermuliakan. Selamat Natal 2019!
Tuhan Yesus Memberkati.


3. Renungan Malam Kudus
  Natal "Membawa Persembahan yang Terbaik bagi Tuhan Yesus
"Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur." (Mat. 2:10-11).


Kelahiran Tuhan Yesus ke dunia merupakan anugerah Allah untuk semua manusia. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Tuhan Yesus menyelamatkan seluruh manusia yang percaya kepada-Nya, baik orang-orang rendahan seperti gembala-gembala domba sampai mereka yang disebut orang terpandang seperti orang majus. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." (Luk.2:8-12).



Orang Majus dipimpin oleh bintang melakukan perjalanan jauh dari rumahnya pergi ke Bethlehem dengan membawa persembahan:


A. EMAS


Pemberian Untuk Seorang Raja Agung.
Pada zaman Yesus, ada kebiasaan dimana tidak seorang pun dapat datang kepada Raja tanpa membawa persembahan. Emas sebagai raja dari segala logam adalah jenis persembahan yang cocok dan layak bagi seorang raja dunia. Jadi kalau orang ini datang membawa emas artinya dia menyatakan bahwa Yesus dilahirkan untuk menjadi Raja. Yesus adalah Raja di atas segala raja; la memerintah bukan dengan tangan besi atau dengan kekuatan senapan, tetapi dengan cinta kasih. Kalau kita ingin menjadikan Yesus sebagai Raja dalam kehidupan kita, maka langkah awalnya adalah kita perlu datang dan bertemu dengan Dia; meletakkan seluruh kehidupan kita di hadapan-Nya atau dengan kata lain kita perlu takluk dibawah kehendak dan kuasa Yesus. Persembahkan sesuatu yang berharga dalam hidup kita, seperti waktu, tenaga, pikiran, ketrampilan yang terbaik kita persembahkan kepada Raja kita yaitu Tuhan Yesus.


B. KEMENYAN:
Pemberian Untuk Seorang Imam.
Kemenyan dipakai dalam upacara kebaktian atau ibadah. Seorang imam yang memimpin upacara harus melengkapi seluruh upacara itu dengan bau yang harum dari kemenyan. Maksudnya seperti sifat kemenyan, imam harus membawa jemaat kepada kemuliaan dan kebesaran Tuhan. Dan ini yang dilakukan Yesus; Dia adalah Imam Agung yang membuka jalan untuk manusia, yang membawa manusia kepada Allah. Kalau kita datang kepada Yesus; kalau kita berusaha mencari dan menemukan Yesus; kita sedang mencari jalan untuk bertemu dengan Allah. Kita rindu datang pada kemuliaan Allah dan Yesus Kristus adalah jaminan kerinduan itu.


C. MUR:
Pemberian Untuk Seorang Yang Akan Mati.
Hadiah orang yang mau mati adalah mur. Mur dipakai untuk membalsem tubuh orang yang telah mati. Persembahan ini menggambarkan bahwa Yesus datang ke dunia: Dia HIDUP untuk manusia dan MATI untuk manusia. Kalau kita datang menghormati Yesus, kita diperingatkan bahwa Dia mengorbankan nyawa; menyerahkan hidup-Nya untuk menebus dosa-dosa kita. Dalam Dia kita menjadi anak-anak Allah.
Nampak jelas bahwa semua pemberian ini melambangkan perjalanan hidup yang akan dilalui Yesus, Bayi Mungil yang lahir di kandang hina itu. Walau demikian ada sesuatu yang jauh lebih penting yakni: kehadiran orang-orang bijak ini mengungkapkan pengakuan dunia atas kehadiran Yesus. "Kami datang dari Timur untuk menyembah Dia: Sang Raja". Sikap ini yang perlu setiap kita miliki ketika kita memutuskan untuk mencari Yesus dalam kebersamaan iman. Dalam ibadah seperti ini kita datang dari latar-belakang kita yang berbeda; kita datang dari asal-usul kita yang berbeda; dari adat-istiadat dan pekerjaan atau pendidikan kita yang berbeda-beda; kita datang bukan untuk menunjukkan kehebatan masing-masing kita, tetapi kita datang untuk menyembah DIA - Sang Raja Damai itu.
Bagi kita saat ini, apa yang kita persembahkan kepada TUHAN adalah:
"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadamhmu yang sejati" (Rom. 12:1). Dalam Ibadah Perjanjian Lama, tubuh binatang yang hidup itu disembelih/dimatikan, untuk kemudian dipersembahkan di mezbah Allah. Sebaliknya di dalam Ibadah Perjanjian Baru, tubuh yang mati itu dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup oleh kuasa Roh Kudus. Jadi dalam Natal ini, kita mempersembahkan tubuh kita (hidup kita) sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada ALLAH. Itulah persembahan yang terbaik bagi Tuhan.


4. Renungan Malam Kudus  Natal  Yesus Raja Damai)


"Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar … Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini" (Yes. 9:1, 5-6).
Natal kita hari ini adalah Yesus Raja Damai. Kenapa Dia datang sebagai Raja Damai? Berarti ada masalah di dunia ini. Sebab jika tidak masalah, maka sebenarnya tidak perlu ada damai.
Lawan kata damai adalah perang. Pada mulanya, Allah tidak menghendaki ada masalah di Taman Eden, tetapi karena manusia pertama, Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka damai itu hilang.


Namun, Allah mempunyai gagasan untuk menebus manusia yang merasa bersalah karena dosa & tidak mampu menebus diri sendiri dari dosa. Kita tidak akan bisa berdamai dengan Tuhan kalau Dia tidak mencari kita untuk berdamai dengan Dia. Artinya, Tuhan yang kita sembah mencari kita untuk mendamaikan kita dengan diri-Nya.

Dampak berikutnya dari kelahiran Raja Damai adalah kalau Tuhan sudah mencari & mendamaikan kita dengan diri-Nya, maka kita harus bisa berdamai dengan diri sendiri. Kita tidak akan bisa berdamai dengan orang lain sebelum kita berdamai dengan diri sendiri terlebih dulu. Maria mampu berdamai dengan dirinya sendiri sehingga sanggup berkata, "

Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Luk. 1:38). Seperti Maria, mungkin banyak hal yang susah untuk dipahami (mukjizat) ke depannya, tapi akan bisa terjadi dalam hidup kita kalau kita bisa berdamai dengan diri sendiri.
Dan peristiwa apa pun akan bisa kita terima dengan ucapan syukur.


Jika kita bisa menerima apa pun dalam hidup ini, tetap berdoa & berserah total kepada Tuhan, belajar untuk hidup benar, serta telah berdamai dengan Tuhan & diri sendiri, maka kita bisa mengucap syukur atas apa pun.


Tuhan memiliki cara untuk menenangkan seseorang yang sudah didamaikan Tuhan dan hatinya berdamai dengan dirinya sendiri, ia akan beroleh istirahat, dan Tuhanlah yang akan mengatasi permasalahannya—sebesar apa pun masalahnya—seperti yang pernah dialami Yusuf (Mat. 1:18-25). Orang yang sudah berdamai dengan Tuhan & dirinya sendiri, pasti sudah pulih dan lebih dewasa hidupnya, serta tidak akan mengungkit-ungkit masalah-masalah yang telah berlalu.



Setelah kita berdamai dengan Tuhan dan diri sendiri, berdamailah dengan sesama manusia lainnya. Tanpa kepahitan ataupun sakit hati.
Tutuplah tahun 2022 ini dengan damai sejahtera dari Kerajaan Allah. Milikilah kelegaan hati supaya Raja Damai itu terus bertakhta di dalam hati dan hidup kita. Orang yang menyadari bahwa Allahnya adalah Raja Damai, maka akan ada kedamaian sejati dalam hidupnya.


5.Renungan Malam  kudus Natal  


Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai" (Yes. 9:6). Damai di dunia ini dapat dibuat oleh siapa saja, tetapi damai dari dunia adalah damai yang penuh kepalsuan. Hanya Yesus Kristuslah sang pemilik damai yang sejati, sebab Dia lahir sebagai seorang Raja Damai.
Mengapa Yesus disebut sebagai Raja Damai? Sebab Ia lahir sebagai manusia dan Tuhan bagi setiap umat manusia. 


Kata damai dalam bahasa Ibrani adalah shalom, sedangkan dalam bahasa Yunani disebut eirene yang artinya kesejahteraan penuh lengkap.


Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia ini bukan tanpa memiliki suatu tujuan, melainkan Tuhan Yesus memiliki tiga tujuan mengapa Ia lahir ke dunia ini, yaitu supaya kita:


1. Berdamai dengan Bapa

"Kata Yesus kepadanya: 'Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku'" (Yoh. 14:6). Karena semua umat manusia sudah terputus hubungannya dengan Bapa dan dipenuhi oleh dosa, maka Tuhan Yesus lahir sebagai seorang pendamai bagi hubungan manusia dengan Bapa. "Kristus Yesus te1lah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya" (Rm. 3:25).


2. Berdamai dengan Diri Sendiri

Selain mendamaikan hubungan kita dengan Bapa, Tuhan Yesus lahir ke dunia ini juga sebagai pendamai atas diri kita sendiri. Mengucap syukurlah atas apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita, sebab kita adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan dikasihi-Nya. Mengucap syukur merupakan salah satu cara bagaimana kita dapat berdamai dengan diri kita sendiri. "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yoh. 1:8-9).

3. Berdamai dengan Sesama

"Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain" (Mrk. 9:50).

Tujuan Tuhan lahir ke dunia ini bukan hanya sebagai pendamai bagi hubungan kita dan Bapa, dan berdamai dengan diri sendiri, melainkan agar kita sebagai manusia juga dapat berdamai dengan sesama. Tuhan ingin kita menjadi terang dan garam bagi sesama, dan Tuhan ingin kita hidup dengan saling mengasihi satu sama lain. "

Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya" (Mzm. 133:1-3).


Kesimpulan 

Maka  Tahun 2023; Melalui Kelahiran Yesus   merupakan Tahun Kelahiran yang Baru, di mana hal tersebut memiliki pengertian yang berbeda dengan tahun Sebelum nya Apa yang dimaksud dengan Tahun Kelahiran yang Baru? Berarti kita akan menerima dan mengalami mukjizat-mukjizat baru yang belum pernah kita alami sebelumnya, dan kita akan menerima berkat baru dari Tuhan yang sudah Ia siapkan bagi kita. Untuk mengalami janji-janji Tuhan yang baru di tahun 2023  kita perlu berdamai dengan Bapa, diri sendiri, juga dengan sesama. "Tetapi seperti ada tertulis: 'Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia'" (1 Kor. 2:9).



Reporter : Gobaipai
Editor      :  Ev Adolof Elisa Gobaii

Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 1

Ads Post 2

Ads Post 3

Ads Post 4