AKU KAU KATA “MONYET” .
AKU KAU KATA “MONYET”
Sobat, aku tak pernah ingin hidup dengan mu…
Ku tau kau akan menghina-ku, menyiksa-ku, bahkan merendahkan martabatku, walau rayuan mu berjuta laksa kau urai tuk maksa aku…
Aku tak pernah ingin bersama mu.
.
Waktu berlalu hingga 50 tahun bersama mu…
Monyet masih kau menyebutku, setelah sebelumnya, kejahatan rasis dan kekerasan atas pelanggaran Ham bertubi-tubi kau lakukan atas diri ku yang tak pernah bersalah atas mu…
Tangisan darah mengalir, hutan kian lenyap, martabatku masih kau injak.
.
Sobat, apa salah-ku pada mu..?
Apakah karna negeri-ku yang kaya hingga kau maksa tuk mengikuti mu agar kau nguras alam ku…?
Jika kau merasa aku berbeda dengan mu, mengapa tak pernah kau biarkan aku hidup menyendiri bersama alam ku …?
Jika aku Monyet, mengapa tidak kau biarkan aku hidup di alam Monyet-ku agar tidak kau siksa dan intimidasi…?
.
Kau buat aku tercabik…
Kau rendahkan martabat-ku, walau hukum tak pernah memihak-ku.
.
Sobat, mentari masih terus terbit…
Jangan kau pura menyesal ketika kebenaran hendak bersuara.
Jangan kau pura melirik sila-mu, ketika terang itu lahir dari genggaman ku…
Sobat, aku ingin hidup dihargai, bukan dihina, apalagi dilenyapkan hanya karna kekayaan dunia.
.
____
oleh: Marthen Goo
(Penyair dan Aktivis HAM)
Belum ada Komentar
Posting Komentar