Ads Right Header

Buy template blogger

Wellcome Melawan Lupa New York Egreement tahun 15 Agustus 1962 & Rasis Papua` pada 16 Agustus 2019 di Surabaya



 Oleh : Derek Kobepa


Wellcome New York Egreement tahun 15 Agustus 1962 & Rasis Papua` pada 16 Agustus 2019 di Surabaya

 

Bagian 1
Konsensus New York Egreement tahun 1962


Konsensus New York Egreement tahun 1962 adalah ‘benang merah’ konflik berkepanjangan di Papua. Konsensus tersebut telah menjadi peristiwa monumental bersejarah dan membentuk ingatan kolektif orang Papua atas satu proses kesepakatan yang tidak adil dan tak bermartabat.


Konsensus New York Egreement pertama kali ditandatangani oleh Indonesia yang diwakili oleh Dr. Subandrio dan Belanda yang diwakili oleh Mr. J. H. Van Roijen dan Mr. C. Schurmann. Dokumen Perjanjian New York Egreement ini, selanjutnya berisi antara lain dan terutama mengenai prosedur dan mekanisme pengalihan kekuasaan administratif pemerintahan atas tanah Papua dari Pemerintah Kerajaan Belanda kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang diwakili oleh United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA). 


Dimana proses pengalihan kekuasaan dari UNTEA kepada Republik Indonesia yang ditandai dengan pengibaran bendera merah putih di tanah Papua pada tanggal 1 Mei 1963, menandai periode dimulainya pemerintahan Indonesia di tanah Papua, yang bagi orang Papua adalah awal kolonialisme Indonesia dimulai di tanah Papua.


Bagian 2
Rasis Papua` pada 16 Agustus 2019 di Surabaya


Rasis Papua` pada 16 Agustus 2019 di Surabaya adalah moment dimana terjadinya pengihinaan rasialis dengan ucapan kata “Monyet” yang diungkapkan oleh orang Indonesia Pulau Jawah Bagian Surabaya terhadap  mahasiswa papua secara Etnis dan Ras kulit hitam keriting rambut.


Rasisme masih sering terjadi sampai saat ini dan dapat kita lihat melalui media sosial maupun secara langsung. Rasisme biasanya dilakukan seseorang kepada orang lain karena adanya perbedaan warna kulit maupun tentang fisik, misalnya berat badan yang berlebih dan warna kulit yang gelap.


 Masyarakat Papua sering menjadi korban rasisme karena memiliki kulit yang berwarna gelap serta rambut yang keriting yang membuat mereka terlihat berbeda dari yang lainnya.


Salam Revolusi 
Tanah Air West Papua 
14/08/22



Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 1

Ads Post 2

Ads Post 3

Ads Post 4